Dalam Sebuah Beranda
Setiap petang aku melintasi depan rumahmu
Terlihat bayangku masih merangkulmu
Terdengar lembut suaramu
Terasa tenang dalam canda tawamu
Setiap petang aku lewati jendela kamarmu
Mendengar suaramu memanggil namaku
Mencoba melihat adakah, rambut lurus itu
Senyum yang membirukan awan kelabu
Setiap petang aku harapkan sosokmu
Menyuguhkan teh dingin khusus hanya untuk ku
Laba-laba bersarang di teras rumahmu
Hilang lenyap aroma tubuhku
Komentar
Posting Komentar