Wanita Idamanku Ternyata Pelacur
Wanitaku
Pada waktu yang sama
Tangan kananmu menggenggam api
Tangan kirimu merengkuh arang
720 hari kau berakrobat
Duhai lihai sekali
Kaki kananmu bergerak mengiringinya
Kaki kirimu berlari mendekatinya
Akhirnya kau pun sampai masanya
Wanitaku
Pada malam yang mana
Keringatmu mengalir di dadanya
lubang yang mana sudah kalian capai
lendir-lendir yang menjuntai
mengental dalam malam merah
Hanya bermodal rayuan klise
yang sudah membuatmu terlentang
Membuka kutang
Lalu, telanjang
Malam malam merah merah
Malam merah malam merah
Yang diam
Yang ngeang
Yang desah
Wanitaku
Saat siang kau tiada bagiku
Saat malam kenapa menghampiriku
Kemana kau selama itu?
Status online-mu menyala
Adakah kau disana?
Diam saja
Tak bicara
Tak bercerita
Tiba-tiba, WAH!
Kau telah mendua
Telah berbadan dua
Wanitaku
Rela melacurkan diri
demi janji yang tak pasti
Itukah yang selama ini kau cari?
Ataukah itu caramu melarikan diri?
Tanpa sepatah kata
kau tikam jiwa ini dengan dahsyat
dan kau berdalih tak ada apa-apa
rencana yang sudah kutata rapi
sekarang sudah tiada berarti
memang sudah jalannya begini
tak perlu lagi diratapi
kini kau kupersilakan untuk pergi
biarkan racun ini kubawa mati
Pelacurku, sekali lagi
Ada sehelai rambut terselip digigimu
Bersihkan dulu mulutmu
Sebelum kau menciumku
Komentar
Posting Komentar