Tahun Yang Panas


Ganti!!!

Saudaraku,
berulang kudengar, kubaca dan kulihat,
teriakan sengit dan lantang,
sampai urat leher meregang,
hingga parau suaranya,
serak tiada terdengar,
Ganti..  ganti..  gantiiii...

ada apa sich ?
berisik banget kalian.

ketika rakyat sedang terlelap,
ketika kami dibuai mimpi,
ketika tidak ada lagi provokasi,
hoax hoax yang bikin hoek mulai senyap,
biarkan kami menikmatinya,
sejenak saja.

silahkan kalau mau mengganti,
silahkan kalau sanggup mengganti, tetapi pakailah hati.

rakyat tetap berdaulat,
rakyat yang akan menentukan,
jumlah suara rakyat yang akan diperhitungkan,
jadi...
raihlah simpati..
rangkul kami, peluk kami,ajari masyarakat cara yang beradab, bukan caci maki dan gelontoran fitnah,
karena pada dasarnya,
kita tetap hidup di bumi pertiwi,
udara yang dihirup,
air yang diminum,
tanah yang dipijak,
Indonesia...

Semarang, 16 April 2018
Handoko



INDONESIA DI TAHUN POLITIK
Tahun politik...
Semua pihak melakukan intrik.
Ada pihak tak merasa panik mengeluarkan pernyataan birahi yang terlalu menggelitik, dengan harapan rakyat melirik.
Banyak pihak melakukan berbagai taktik meski terkesan licik, picik bahkan munafik.
Ada pihak yang berlagak berlaku simpatik, meskipun sebenarnya rakyat merasa terusik.
Rakyat Indonesia menjadi lupa untuk membedakan siapa sang PENCULIK dan siapa sang tokoh HEROIK.
Semua tokoh seolah - olah samar seperti NOVEL dramatik yang melankolik.
Apapun issue propaganda yang dibuat sebagai sumbu pemantik, jangan sampai Indonesia tercabik - cabik.
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA harus tetap cantik dan menarik dengan keanekaragaman adat, budaya, bahasa dan agama yang pluralistik.
Tali kasih PERSATUAN INDONESIA harus kita tata apik, untuk menampik ilusi imajiner yang bersifat skeptik.


Jakarta, 8 April 2018
Advokat dan Sang Penulis Jalanan
Appe Hamonangan Hutauruk


Tahun Yang Panas

Apakah sudah masuk musim panas bulan ini?
Suhu disekitarku yang biasa dingin tiba-tiba tinggi,
ada apa ini, aku tidak merasa sedang jatuh cinta,
aku juga tidak merasa sedang patah hati.

Hujan yang turun bulan ini mengapa terasa mendidih?
Panas karena musimnya atau panas karena fitnahnya,
banyak diberitakan angin besar mendobrak atap, pohon, baliho.
angin itu mengutuk untuk saling melukai dan mencintai.

Banyak oknum yang tidak mengenal jawaranya tapi sok kenal
oknum yang rela mati-matian membela jagoannya,
sementara dia hanya mengenal jagoannya lewat audio-visual
audio-visual yang bias makna kebenaran.

Jawara bangga bermain kata dipanggung-panggung,
padahal kata-katanya saja si Jawara tidak paham untuk apa.
Jagoan senang memberikan janji-janji dalam layar kaca,
sementara janji-janjinya saja si jagoan tidak bisa ingat.

Mulut, Jemari, mata dan indra lainnya dipaksa untuk menyebar cinta dan benci
Ya, cinta untuk jawara yang dikaguminya,
Ya, benci untuk jagoan yang dimusuhinya,
Tidak, cinta dan benci bukan alasan untuk memfitnah dan menyebar hoax.

Di tahun politik mendatang menjadi musim tebar cinta dan benci
Entah taburan cinta yang mengharapkan jatah posisi strategis,
Entah taburan benci yang mengharapkan keabadian di zona nyaman,
Senyum manis, rangkulan hangat bahkan ukiran pernyataan diatas marmer.
hanya GIMIK.

Depok, 25 November 2018
Author's Blog

Komentar

Postingan Populer