Batas Tipis Antara Demokrasi danTirani
Ada batas tipis
antara
Demokrasi
dan
Tirani
Ada yang bilang parlemen 
harus dibubarkan
tak sadarkah itu sudah dilindungi undang-undang
Pondasi ketatanegaraan sudah goyah
Runtuhlah semua sistem yang ada
Mungkin saja bisa tumbuh sistem baru yang baik
atau, bisa saja justru kehancuran yang lahir
Para pendiri bangsa
sudah memilih
Trias Politica jadi pemisah kekuasaan
agar tak ada yang merasa paling berkuasa
demi terhindarnya penguasa yang sewenang-wenang
Legislatif, Eksekutif, Yudikatif
Tak ada yang lebih tinggi satu sama lain
Semuanya bisa saling membangun, memangsa, menyandera, dan bahkan melumpuhkan
Tak tik politik memang indah 
tapi di negeri yang gelap
apalah arti keindahan dan kedamaian
demi ketahanan hidup kaum elit
tuker tambah politik paling maslahat
Lihatlah negeri monarki, kekuasaan
tanpa batas
tanpa arah
tanpa pengawas
hanya menimbulkan kesewenang-wenangan sang raja
Lihatalah negeri yang komunis
tirai tirani membentang 
suara-suara lantang menghilang
semua lapar, lapar semua
semu kenyang, kenyang semua
bahagia satu, bahagia semua
Satu untuk semua, dan
semua untuk satu
semua harus ikut merasakannya
Lihatlah negeri kaum otokrasi
sekelompok elit berkuasa atas segala
raja tak bermoral tak kenal baik buruk
semua legalitas tak perlu verifikasi
walaupun keluar masuk lewat got
siapa pun yang membelot harus dihilangkan
siapa pun yang jadi lawan harus ditersangkakan
Rasakan sendiri
kita berada dalam kontradiksi
segala rupa sistem berbaur satu
Korupsi, kolusi, dan nepotisme menjadi tradisi
Pemberantasan hanya omon-omon 
Kasus lama belum usai muncul budaya baru berlabel pungutan liar
Dalam sistem, sistem yang menghancurkan
Sistem yang memaksakan
Sistem yang mematikan
Sistem yang sangat menekan
Sistem yang tidak seimbang
Sistem ketidakadilan
Lihatlah negeri ini
negeri utopia
segala-galanya tersedia
tapi tidak dikuasai bangsa
hanya dinikmati kelompok elit negeri saja
mengeruk habis tanpa sisa
setelah dirusak mereka pergi tanpa kata
gelombang bencana siap datang kapan saja
Apakah si "idola" rela mengorbankan dirinya sendiri seperti para ternaknya?
Siap mengunjuk rasa untuk merdeka?
Berlomba untuk menjadi raja
Demi hasrat kekuasaan & selangit tanda takzim
Saling menyalahkan, tunjuk sana-sini
Saling lempar tanggung jawab, melempar batu sembunyi muka
Garis tipis antara demokrasi & tirani
Komentar
Posting Komentar