Utopis Statistik
Terkadang data mengkhianati fakta
Rakyat dipaksa percaya pada angka yang entah datang dari mana?
Sementara mata dunia selalu mengawasi kita
Sebuah silang silih data paradoks fakta
Hari-hari bertambah kalut
Rakyat diperas untuk merawat kesejahteraan pejabat
Wakil rakyatnya hidup berlimpah nikmat
Rakyatnya untuk makan saja harus berpikir keras, apakah cukup hingga besok?
Makan minum kena pajak
Belanja kena pajak
Beli kendaraan kena pajak
Menyanyi di tempat umum kena pajak
Nyaris segalanya kena pajak
Suatu saat ketika negara tak mampu menafkahi dirinya sendiri sangat mungkin berbicara kena pajak
Pajak pajak pajak
Kemana semua uang itu mengalir?
Di negeri yang hidupnya bergantung pada pajak, tetapi
Masih banyak ditemui jalanan rusak
Jalanan tanpa lampu, marka tak lagi bergaris
Sekolahan nyaris roboh
Anak-anak putus sekolah
Seorang anak meninggal karna cacing
Duuh!! Terlalu banyak untuk disebutkan satu-satu
Ada Wakil rakyat berangkat kerja naik mobil mewah
digaji tiga juta per hari itu pun belum terhitung tunjangan
ruang kerja dingin penuh fasilitas mewah
Masuk dan pulang kantor sesuka hati
Ooh, kalau istirahat tak perlu dicari-cari
Banyak rakyatnya berangkat kerja naik motor
digaji tiga juta tiap bulan
ruang kerja pun untung-untungan
Kadang panas kadang dingin
Telat makan dikit langsung masuk angin
Haram masuk kerja telat
Wajib pulang kerja ngaret
Biar kata loyalitas setinggi langit tapi gaji... Ahhsudahlah!
Waduuh!! Ketika istirahat sering dicurigai
Di atas reruntuhan harapan rakyat
Gaji anggota perwakilan rakyat melonjak berpuluh kali lipat
Mereka berjoget di atas perut rakyat yang sekarat
dan, masih saja protes dengan dalih jumlahnya sedikit
Jaga perut tetap terisi nasi jangan makan mimpi apalagi janji
Ikhlas dan syukur adanya dihati tidak bisa menggantikan nasi
Tetaplah jernih berpikir jangan mau dibodohi dengan iming-iming surgawi
Rebut nafas dari ponsel tarik tenaga untuk demonstrasi
meskipun tak dapat nasi sebab kematian tak kenal harga diri
Cita-cita revolusi bukan tentang hari ini
semua demi kita dan masa depan regenerasi bangsa dan negara ini
Ahh sial! 
Ternyata aku rakyat jelata!
Komentar
Posting Komentar